Minggu, 25 Oktober 2009

Amnesic Shellfish Poison


Toksin adalah suatu substansi yang mempunyai gugus fungsional spesifik, letaknya di dalam molekul dan menunjukkan aktivitas fisiologis kuat. Toksin atau racun biasanya terdapat dalam tubuh hewan, tumbuhan bakteri dan makhluk hidup lainnya, merupakan zat asing bagi korbannya atau bersifat anti-gen dan bersifat merugikan bagi kesehatan korbannya.

          Toksin algae terdiri dari bermacam-macam berdasarkan struktur DNA fungsinya dan banyak yang merupakan turunan dari jalur biosintesis yang unik. Toksin algae yang mempunyai pengaruh kuat terhadap kesehatan manusia mungkin dikategorikan sebagai neurotoksin atau hepatotoksin. Neurotoksisitas dari toksin algae diperantarai oleh bermacam-macam interaksi yang sangat spesifik dengan saluran-saluran ion yang terlibat dalam neurotransmisi.

          Dinoflagellata mempunyai jaringan yang luas, namun demikian hanya beberapa lusin spesies, dari beberapa ribu spesies dinoflagelata yang diketahui, kelihatan bersifat toksigenik. Pada diatoms, genus tunggal, pseudonitschia, menghasilkan toksin yang memiliki pengaruh kuat terhadap kesehatan manusia.

          Amnesic Shellfish Poison adalah toksin yang menyerang reseptor di otak. Komponen utama dari Amnesic Shellfish Poison adalah domoic acid.  Domoic acid merupakan asam amino neurotoksik, dimana keracunannya dikenal dengan istilah “Amnesic shellfish poisoning”.  Keracunan ini diakibatkan karena mengkonsumsi remis (“mussel”).  Toksin ini diproduksi oleh alga laut Nitzhia pungens dimana melalui rantai makanan mengakibatkan  remis mengandung racun tersebut.

          Domoic acid yang memiliki struktur C15H21O6N ini mengikat reseptor glutamat di otak mengakibatkan rangsangan yang terus-menerus pada sel-sel  saraf dan akhirnya terbentuk luka.  Korban mengalami sakit kepala, hilang keseimbangan, menurunnya system saraf pusat termasuk hilangnya ingatan dan terlihat bingung dan gejala sakit perut seperti umumnya keracunan makanan.  Pada tes neuropsycological yang dilakukan setelah intoksikasi akut, pada penderita ditemukan kemunduran ingatan (antegrade memory deficit) yang berat dengan kelemahan relatif fungsi kognitif lainnya, dan penderita juga mengalami gejala klinis dan gejala elektromiografi lemahnya saraf motorik atau neurophaty serta axonopathy saraf sensorimotor. Telah dilaporkan toksin tersebut juga dapat mengakibatkan kematian. Kerusakan otak yang ditimbulkan oleh racun ini bersifat tidak dapat pulih (“irreversible”). Gejala-gejala lain yang disebabkan oleh toksin ini meliputi: muntah-muntah, kejang perut, diare, pusing kepala dan kehilangan ingatan dalam waktu singkat. .